Rabu, 04 Juni 2014

The day is : Minggu Kliwon


Bagi kalian yang berasal dari suku Jawa, udah tau pasti hari memiliki arti penting. Apalagi jika sang empunya hajat ingin membuat acara besar (contoh : pernikahan), wajib bagi kami untuk mencari hari baik. Penentuan hari baik tersebut diambil dari beberapa hal di bawah ini :
1. Hari lahir kedua mempelai digabungkan dan dihitu, akan menghasilkan hari baik
2. Pantangan pelaksanaan pernikahan tersebut adalah tidak boleh dilangsukan saat hari meninggalnya orang tua. Contoh, hari meninggal Bokap gue adalah Sabtu Wage, dan Ibu nya kangmas adalah Jumat Pon. Nah berarti setiap akan mengadakan acara apapun, nantinya kami dilarang menggunakan hari itu.
3. Ada hari-hari lain yang jadi pantangan, tapi gue lupa (lebih tepatnya sih gak ngerti) XD

Oke, dari ketiga hal tersebut, taraaaaaaaaaa
Ditemukan lah hari baik untuk melangsungkan pernikahan kami yaitu MINGGU KLIWON.
*harus banget ya di Capslock, Bold, dan tanda seru XD*

Yaaa gue sebagai anak muda manut ajalah, mau dipilihin hari apa, daripada kualat ye kann..
Dan dirembuk lagi ke keluarga kangmas, ternyata hari baik yang mereka temukan untuk kami juga sama yaitu Minggu Kliwon, KLOP!!
Setelah melakukan pencarian bulan dan waktu yang tepat, mudah-mudahan kalau tidak ada arah melintang, pernikahan kami akan dilangsungkan pada tanggal Minggu Kliwon, 9 Agustus 2014.
Yaaa walaupun sebenrnya gue lebih milih tanggal Minggu Kliwon, 13 September 2014. Alasannya adalah agustus itu masih terlalu dekat dengan Lebaran, takutnya sodara-sodara yang notabene ada di Jawa tengah semua, gak pada bisa dateng. Tapi yaaa gimana baiknya menurut adat aja deh :)

Lamaran. And we're officially engage :)

Wohoho setelah hampir sebulan ini gue gue ribet ini itu. Sebenernya gak ribet juga sih, cuma lagi males ngerangkai kata-kata. Boro-boro blog, laporan psikotes kandidat aja terbengkalai (maapkeunnnnn huhu). Oke cekidot.

Minggu legi, 27 April 2014. Pukul 11.00
Akhirnya gue & kangmas resmi bertunangan.

Lamaran & tunangan.
Awalnya gue bingung dengan perbedaan acara kedua hal tersebut. Karena pada dasarnya gue & kangmas hanya mau mengenalkan keluarga kami berdua. Tapi ternyata setelah minta pendapat sana sini malah pada bilang : 
"kenapa gak sekalian ngiket atau tunangan aja". 
Gue sendiri gak yakin apa secara adat itu boleh?
Setelah gue mencari jawaban ke sana sini & jawaban mama, hasilnya : 
"ya gpp tho, daripada keluarga kangmas mu jauh-jauh dateng dari Jepara cuma kenalan, kasian & jadi mubazir karna ga ada acaranya, mendingan sekalian ngiket aja".
Olrait2, dan akhirnya diputuskanlah bahwa Minggu, tanggal 27 April 2014 adalah hari lamaran dan pertunangan kita.

Acara lamaran ini dimulai dengan kedatangan kangmas yang membawa bermacam-macam kue dan buah plus cincin. Nah salah satunya kue ini


Cupcake by SannysweetPop cake
Ahhh suka banget sama kuenya. Saking sukanya sampe sayang mau makan, tapi ENAK lhooo. Gpp deh nanti minta di kasih lagi *ngelunjak* XD

Ok back to the topic.
Selanjutnya keluarganya memulai pembicaraan dengan perkenalan keluarga dan 'nembung' atau meminta izin kepada pihak keluarga gue untuk melamar gue. 
Selanjutnya pihak keluarga gue menjawab dengan jawaban "injih monggo" hahaha #lebay. Intinya keluarga gue sih setuju.
Setelah keluarga setuju, akhirnya kita berdua tuker cincin a.k.a tunangan. Cekidot, this is it :

Ini penampakannya :P


Well, semoga semua persiapan gue & kangmas tahun depan berjalan lancar. Amin Amin Amin


Senin, 21 April 2014

Cincin

Seperti yg gue bilang di tulisan sebelumnya, kalo gue akan melangsungkan acara lamaran (sekaligus tunangan) tanggal 27 April 2014. Nah persiapan pertama yg gue lakukan adalah CINCIN (hihiii).

Untuk cincin ini, rencananya ini adalah cincin tunangan sekaligus cincin kawin kita. Jadi tunangan dipake di jari kiri, nanti tahun depan pas pemberkatan dipake di jari kanan, simple kan. Kecuali kalo ada kasus khusus nah itu beda cerita misalnya cincinnya jadi gak muat gara-gara kami melebar (amit2 banget XD). Tapi yg jelas niat kami gak mau ganti cincin, karna ya diharapkan itu cincin bersejarah yang mempersatukan kami getoh *hayah*

Oke gue mulai yahh..
Gue dan kangmas adalah orang yg simple. So, untuk model cincin pun gue dan kangmas ga mau yg terlalu ribet & terlalu heboh juga. Maka dari itu kami juga ga punya keinginan khusus harus yang modelnya begini atau begitu. Jadi, untuk cincin ini rencananya kami mau langsung dateng ke Toko Mas nya dan langsung pilih model mana yg cocok & muat. Filosofinya : kami milih cincin ketemunya model apa, asalkan kita sreg dan muat, langsung ambil. Gak perlu bela-belain nambah biaya untuk bikin cincin yg baru yg sesuai sama keinginan kami. Kaya jodoh, ga usah diubah-ubah jadi kaya apa yg kita mau, terima apa adanya *hasik*

Nah untuk toko Mas ini kami juga gak survey-survey ke beberapa toko Mas, kami percaya aja sama kata mama yang ahli per-emas-an (secara ibu-ibu ye kannnn).
Dan akhirnya sekitar sebulan yg lalu kami mendatangi kami Toko Mas King di daerah Bekasi. Kata mama, jenis emas di toko ini bagus, bukan emas yang warnanya terlalu kuning gitu dan harga ongkosnya relatif terjangkau. Untuk harganya emasnya sendiri biasanya sih sama di tiap toko, paling ongkosnya aja yang beda (tergantung kita negonya, thats why eike bawa mana haha).
Oke, harga emas kuning saat itu adalah Rp. 370.000 dan emas putih Rp. 420.000. 
Setelah kami liat-liat beberapa jenis model cincin di Toko Mas King ternyata ga ada yang sreg. Akhirnya sama si mbak nya kami direkomendasiin ke Toko Mas Mutiara (masih 1 grup sama Toko Mas King) yang jaraknya cuma beda beberapa toko aja. Nah setelah kira-kira 1 jam liat-liat model cincin, cukup susah juga ternyata pilihnya. Modelnya suka, di jari gue gak muat. Modelnya suka, di jari kangmas kegedean. Gitu-gitu terus aja gitu #apaancoba

Awalnya kami pengen emas putih, tapi karena modelnya kurang sip & kami menemukan ada cincin emas kuning yang okesip, kami pilih cincin emas kuning deh. Dan akhirnya setelah bimbang beberapa saat, ada 2 model yang nyangkut di hati kami berdua dan muat di jari kami. Cekidot

Ini model yang pertama. (Foto ini download dari mbah gugel, tp kemarin emang beneran ada yg kaya gini, cuma lupa di foto :D)


Ini model yang kedua

Setelah menimbang dan menghayati, akhirnya kami pilih model cincin yang kedua. Ini penampakannya kalo diliat dr samping. Ada semacam bagian lengkungnya gitu :D


Alasannya lebih simple aja. Dan selain itu gak terlalu kliatan banget emas kuning nya, karna ada unsur emas putih yang lumayan banyak. Dan yang paling kami suka adalah bagian dove emas putihnya, bikin keliatan elegan *halah.

Oke, untuk cincin ini punya kangmas beratnya 4,6 gram & punya gue 3 gram. Emang lebih gede punya kangmas secara ukuran & gram-graman nya (yaiyalah secara tangannya juga lebih gede hahaa)
 Hmmmpppfff menyebalkan sih.. Hahahaha. Tapi kalo dipikir-pikir jjari gue pake cincin yg terlalu gede, bisa-bisa kaya tante-tante XD

Yahh begitulah perburuan gue untuk mencari sepasang cincin. Jadi ga sabar mau pake ;)

Minggu, 20 April 2014

Tentang dia. Tentang hubungan ini.

"Aku mau punya hubungan yg serius & punya komitmen. Jadi kalo kamu pikir kamu mau sekedar coba-coba sama aku, lebih baik kamu tolak aku dari sekarang".
Itulah kalimat pertama yang dia katakan kepadaku ketika dia memintaku untuk menjadi pacarnya setahun yang lalu.

Kangmas (nama panggilan dariku kepadanya). Aku bertemu dengannya saat aku masih menjadi seorang sekretaris di salah satu Kementerian. Waktu itu kami bekerja di tempat yg sama. 

Selama setahun ini, aku mengenalnya sebagai sosok yang (hmmmnnnnn) keras kepala, ngeyelan, cuek, dan tidak romantis. Jangan harap akan diajak makan malam lalu tiba-tiba diberikan surprise berupa bunga atau hadiah-hadiah lain, atau dinyanyikan lagu dengan sebuah gitar, tidak akan terjadi hal seperti itu (hehehe maap kangmas). Dia juga tidak tampan, tidak populer, tidak gaul, tidak kekotaan. 
Dia sangat sederhana. Tapi justru kesederhanaan itulah yang membuatku terpikat padanya. Dan ada hal lain yg jauh menjadi perhatianku..

Kangmas aku kenal sebagai orang yang baik, dewasa, bijaksana, sangat mengerti agama baik secara teori maupun perilaku. Dengan perbedaan umur kami yang berjarak 5 tahun, dia tau bagaimana menghadapiku yang cenderung manja, kekanak-kanakan, keras kepala, dan banyak pertanyaan layaknya anak kecil yang sedang ingin tau banyak hal hehehe. Dia satu-satunya orang yang bisa membuatku berhenti bertanya dengan jawabannya.

Selama yang aku kenal, dia adalah orang yang sabar, bertanggung jawab, nrimo, dan sederhana. Dia pernah berkata padaku, "Hidup itu gak perlu ngoyo. Apa yg terjadi pada kita saat ini bukan semata-semata-mata karna takdir, tapi ada kuasa lebih dari itu. Yaitu kuasa kita sendiri. Hidup kita saat ini adalah akibat atau hasil dari apa yg sudah kita lakukan di masa lalu ataupun di kehidupan yg lalu. Dan apa yg kita lakukan saat ini bukan hanya untuk kehidupan saat ini, tapi juga untuk kehidupan yg akan datang. KARMA namanya. Makanya itu, selama kita masih punya kesempatan untuk berfikiran baik, berbuat baik, dan berperilaku baik, lakukanlah."

Satu hal yang aku simpulkan dari dirinya. Perilaku dan kata-katanya sangat mirip dengan Almarhum Ayah. SANGAT MIRIP.

Dan satu yang pasti, dia bisa membawaku ke arah yang lebih baik. Itu yang penting. 
Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan ini ke jenjang yg lebih serius. Ya, setelah berdiskusi dengan mama dan keluarga kangmas, rencananya tanggal 27 April 2014 besok, kami akan melangsungkan prosesi lamaran & tunangan.

H-6
Semoga semua berjalan lancar.
Amin :)

Rabu, 16 April 2014

Live, Love, dan Life



Live
Tahun 2011. Masa-masa duka, masa-masa sedih, masa-masa kehilangan harapan karena ditinggalkan ayahanda tercinta untuk selama-lamanya. Yang bisa gue ambil dari tahun ini adala kita gak akan ada yang tau berapa lama kita berada di samping orang-orang yang kita sayang, selama kita masih bersama mereka, sayangi mereka semampumu. Dan satu lagi, tidak ada yang pasti dalam hidup ini, termasuk hidup itu sendiri. satu hal yang pasti adalah kematian.

Love
Tahun 2012. Gue dan keluarga mulai menata hati, mulai menata kehidupan kembali. Mulai berjuang lagi dan mulai berfikir bahwa masih ada adik-adik yang harus melanjutkan sekolah, kami berempat tetap harus hidup dan berjuang bagaimana pun caranya. Satu hal yang bisa gue ambil untuk dijadikan pelajaran bahwa sedih dkarena ditinggalkan oleh orang-orang yang sudah meninggal itu wajar, tapi yang paling penting adalah bagaimana kita melanjutkan usaha ayah. Beliau bekerja keras untuk menghidupi kami, bukan berarti setelah beliau meninggal kami jadi terus-terusan terpuruk. Ya dong.. Berbekal dengan adanya rasa saling menyayangi dengan keluarga, akhirnya gue bisa bangkit dan semangat. Ada lagi, di tahun ini banyak orang-orang yang gak gue duga muncul dalam kehidupan gue. Akhirnya membuat gue sadar, ketika kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi, maka kita akan diberikan lebih dari satu orang yang menyayangi & menemani kita. Thank you God.

Life
Tahun 2013. Tahun anugerah (menurut gue).
Di tahun ini gue mulai kehidupan baru sebagai seorang karyawan. Sebagai seorang manusia yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Gak lagi minta uang jajan ke mama. Dan pekerjaan pertama gue adalah menjadi seorang sekretaris salah satu pejabat eselon 1 di sebuah Kantor Pemerintahan (Sebelumnya sih sempet magang juga, tapi sebentar banget). Yah walaupun jauh dari background pendidikan gue yang merupakan Sarjana Psikologi, tapi ya it's ok. 
Kalo kata mama, "Untuk belajar kerja, gpp. Kalo freshgraduate itu jangan ngarep yg aneh-aneh dulu atau gaji yg terlalu tinggi. Terima aja dulu, sambil belajar gimana caranya kerja & gaul di lingkungan kerja".
Dan benar, selama bekerja di Kantor Pemerintahan ini gue mendapatkan banyak pelajaran. Gue yang dulunya selama TK sampe lulus kuliah adalah orang yang gak berani ngomong, kalo ada apa-apa diam aja, dirusuhin/dicurangin/disakitin sama orang lain diem aja. Nah setelah kerja di tempat ini gue jadi orang yang cenderung asertif. Ketika ada situasi yang menurut gue kurang nyaman, gue akan langsung bilang saat itu juga. Bahkan pernah ada staf di sana yang gue jutekin gara-gara dia ngomongin gue yang enggak-enggak. Yaaa gue belajar banyak dari sekretaris senior yang ada di situ. Dan situasi di kantor yang cukup 'panas' juga mendukung gue untuk memunculkan perilaku tersebut. Dan satu lagi yang gue syukuri di kantor itu. Gue bertemu dengan seseorang yang sekarang (ehemmm) jadi pacar selama setahun belakangan ini :)
Kehidupan berubah cukup drastis di tahun 2013 ini. Gue yang tadinya gak berani-an, jadi berani. Gue yang tadinya sangat tertutup, jadi agak sedikit membuka diri. Gue yang tadinya gampang benci, gampang marah, jadi lebih bisa sabar. Dan yang terpenting, gue disadarkan bahwa "Hidup itu cuma sekali. Dan begitu seterusnya, sampai kita berhenti terlahir kembali". Jadi, selama kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik, lakukanlah :)

Begitulah sekelumit cerita kehidupan gue yang membuat gue jadi jarang nulis (selain karna gue lupa password yaa hehehe). Dari 3 tahun itu, gue menemukan hidup, cinta, dan kehidupan. Hal-hal yang bisa gue ambil adalah bukan tentang apa yang akan kita raih, tapi bagaimana proses kita meraih itu. Apa saja yang kita lakukan. Hidup itu perjuangan dan perjalanan. Dan hidup itu harus nrimo, bukan berarti gak boleh punya ambisi ya, tapi paling enggak jangan ngoyo apalagi sampe memaksakan diri, sampe ngambil yang bukan hak-nya.
Well, Gue bahagia dengan hidup gue yang sekarang. Gue punya keluarga yang rukun, punya pacar yang nge-mong, dan punya teman-teman yang sangat-sangat baik. Gue gak mau muluk-muluk, yang penting hidup cukup dan gak nyusahin orang lain. Simple kan :)

I'm Back!!

Akhirnyaaaaaaaaa...
Akhirnya gue kembali menorehkan huruf dan kata-kata di blog ini lagi.
Setelah sekian lama terlantar, ternyata udah banyak sarang laba-labanya ini blog (haha lebay..)
Kalo ngeliat postingan terkahir itu ternyata 2011 yaaa.. Wawwwwww
Hampir 3 tahun yang lalu gitu XD
Dan..
Selama 3 tahun itulah (sebenarnya) gue lupa password blog ini hahahaha..
Setelah iseng ngutak-ngatik pake komputer kantor (maapkeun Bapak Direksi XD, akhirnya password kembali ditemukan dan blog pun kembali terbuka..

Well..
Selama 3 tahun ini banyak lika-liku kehidupan gue yang gue alami dan akan gue tulis di blog selanjutnya..
Eike rangkai dulu kata-katanya, plus udah mendekati jam kantor, jadi eike kaga bisa asik-asikan internetan lagi :D

Good morning, Selamat Pagi :*

Jumat, 30 Desember 2011

Tahun baru, hari baru, kehidupan baru


Tahun Baru
Siapa yang tidak menantikan tahun baru. Sebuah hari dimana akan ada perayaan karena telah menjalani 365 hari baik yang menyenangkan, menyedihkan ataupun melelahkan. Namun bagi saya, tahun baru bukan hanya sebuah perayaan semata. Tahun baru merupakan sebuah lembaran baru yang berisi rencana-rencana yang akan saya capai selama 366 hari (karena 2012 adalah tahun kabisat) ke depan. Tahun baru merupakan sebuah perbaikan dari apa yang telah gagal saya capai di tahun 2011. Tahun baru merupakan sebuah usaha untuk mempertahankan apa yang telah berhasil saya capai. Dan tahun baru merupakan sebuah chapter baru atau cerita baru yang nantinya akan menjadi bagian dari seluruh hidup saya.

Hari baru
Bagi saya, sama seperti hari-hari biasanya, tahun baru merupakan sebuah hari baru. yang membedakan hanya ’angka’ tahun yang tertera. Seperti hari-hari biasanya, di hari baru kita diminta untuk introspeksi diri dari apa yang telah kita lakukan. Di setiap harinya kita diberikan kesempatan. Bukan kesempatan untuk menyesali, namun kesempatan untuk memperbaiki dan kesempatan untuk mempertahankan.

Kehidupan baru
Di tahun yang baru, di hari yang baru, saya di beri kesempatan untuk memulai hidup yang baru. Setelah apa yang saya alami selama tahun 2011 kemarin dari mulai persaan kehilangan, dukacita, hingga sukacita. Saya menyadari bahwa Tuhan sudah menyiapkan segala sesuatunya sejak kita lahir. Ia telah menuliskan apa saja yang akan terjadi dengan saya di sepanjang hidup saya, sepanjang tahun saya. Jadi menurut saya, keberhasilan kita dalam setahun, saat kita menjalani hari-hari kita adalah saat bagaimana kita melewati segala kejadian baik kejadian sukacita maupun dukacita. Apakah kita dapat bangkit? Apakah kita memperbaiki? Atau kita hanya membuang waktu untuk merenungi kesalahan dan akhirnya tidak memperbaikinya sama sekali. Untuk itu, setiap harinya, setiap bulannya, dan tentunya setiap tahunnya kita diberikan kesempatan untuk memulai hidup yang baru. Memulai hidup yang baru adalah memulai kembali apa yang dahulu belum berhasil kita capai, termasuk di dalamnya sebuah langkah untuk memperbaiki kegagalan dan mempertahankan keberhasilan.

Lalu bagaimana dengan saya? Apakah saya sudah berhasil melewati itu semua? Belum. Saya akui, terkadang saya hanya menyesali apa telah terjadi, sehingga saya terlalu larut dalam kegagalan dan kesdihan. Hanya saja, tidak sepanjang tahun saya bersikap seperti itu. Dalam beberapa hal, saya berusaha untuk bangkit dan memperbaiki. Seperti contohnya ketika pada pertengahan tahun saya merasakan kehilangan karena kepergian ayah saya. Awalnya saya terlalu larut dalam kesedihan, sehingga saya tidak terlalu memperhatikan dan mempedulikan apa yang terjadi di sekitar saya. Namun akhirnya melalui mama, saya menyadari bahwa hidup harus terus berlanjut dan saya putuskan untuk bangkit dan mengusahakan segala sesuatunya untuk keluarga saya. Bagi saya kehidupan saya ini bukan seperti roda, tetapi seperti sebuah perjalanan. Dimana ada bagian jalan yang rusak dan sangat sulit dilalui, ada yang mulus dan bagus, ada juga yang berkelok-kelok. Namun jalan itu harus tetap kita lalui untuk sampai ke tujuan terakhir kita.

Selamat Tahun Baru. Selamat menempuh hidup yang baru :)